Cuaca Ekstrem Picu Banjir dan Longsor Serentak di 6 Wilayah Indonesia

 

Peringatan dini dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BMKG terkait bencana banjir dan longsor yang melanda enam wilayah di Indonesia pada hari ini, Sabtu, 14 November 2025. Cuaca ekstrem dengan hujan intensitas tinggi akibat pertemuan massa udara panas dan dingin serta efek lautan tropis diperkirakan menjadi penyebab utama.

Daerah Terdampak

Kementerian Sosial mencatat enam wilayah yang paling parah terkena dampak:

1. Jakarta dan Bekasi (Jawa Barat) – Banjir menggenangi 30 titik, dengan ketinggian air hingga 2 meter di kawasan Kalideres.
2. Banyuwangi (Jawa Timur) – Longsoran tebing menimbun Jalan Raya Blimbingselatan, menghambat akses darat.
3. Lampung Selatan – Banjir pasang surut (rob) mengancam pesisir, sementara hujan deras menyebabkan aliran lumpur di Desa Krui.
4. Kepulauan Sumba (Nusa Tenggara Timur) – Banjir bandang menerjang area pertanian, menyebabkan kerugian sektor pertanian hingga Rp 50 miliar.
5. Pegearap, Sulawesi Selatan – Longsor kotak-kotak di lereng Gunung Awu mengalihkan aliran sungai ke pemukiman.
6. Medan dan Deli Serdang (Sumatera Utara) – Drainase tersumbat lumpur halus pasca-hujan 3 hari berturut-turut.

Penyebab Utama

BMKG menjelaskan cuaca ekstrem ini dipicu oleh beberapa faktor:

• Muson Barat intensif yang tiba lebih awal.
• Pemanasan global meningkatkan aktivitas atmosfer, sehingga curah hujan maksimum terjadi selama 8–10 hari.
• Curah hujan 300–450 mm sehari tercatat di stasiun Sidoarjo dan Tanggamus, dua kali dari rata-rata bulanan.

Dampak dan Respon Darurat

• Korban jiwa: 5 laporan kematian (belum diverifikasi) dari bencana di Medan.
• Evakuasi: 1.200 warga dievakuasi ke posko darurat berata-rata SD dan kampus.
• Bantuan: Kementerian Sosial mengirimkan kebutuhan pokok (beras, air minum, selimut) via pesawat ke kawasan berpengalaman bencana seperti Bandung dan Mataram.

Langkah Pencegahan

• BNPB menyiapkan drone untuk deteksi dini potensi longsor.
• KP3BNT Wilayah I Kalodsentrum memperbaiki saluran pembuangan di sepanjang Jalan Tol Trans Sumatera.
• Warga diminta menghindari penyimpangan alir sungai untuk menanam tanaman perdu di lereng.

"Kita diberi peringatan oleh pemanasan global," kata Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR. "Langkah adaptasi harus dimulai dari mulai taman umum hingga desain infrastruktur."